Desember 24, 2008

Tugas Jaringan Nirkabel

Dosen: Purwono Hendradi,M.Kom
Jawaban TAS klik disini

September 13, 2008

RSI 10: Sistem PSB di SMPN 1 Windusari






SISTEM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
SMP N 1 WINDUSARI

TAHAP 1
PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM




Disusun Oleh :

DIDIN ARIF AIDIN (07.0511.0023)
DWI IDA KUMALASARI (07.0511.0026)
MASYKURNIA FAHMI (07.0511.0059)
NUNIK LATHIFAH A W (07.0511,0076)
WIWIN UTAMI (07.0511.0120)


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2008



A. LATAR BELAKANG

SMP Negeri 1 Windusari merupakan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang ada di Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. SMP ini merupakan satu dari tiga sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang berstatus Negeri di wilayah kecamatan Windusari. Terletak di depan kantor kecamatan Windusari, SMP ini menjadi tujuan lulusan sekolah dasar maupun madrasah ibtidaiyah di wilayah Windusari untuk melanjutkan pendidikannya.
Setiap tahun ajaran baru, SMP Negeri 1 Windusari melaksakan Penerimaan Siswa Baru atau Penerimaan Peserta Didik Baru. Pada tahun ajaran 2008/2009 ini SMPN 1 Windusari akan menerima 160 siswa baru. Proses penerimaan peserta siswa didik baru (PPDB) ini dilaksanakan selama 4 hari untuk proses memasukan berkas yang disyaratkat serta tiga hari untuk melakukan proses penyelesaian data. Penyelesaian data dilakukan berdasarkan nilai calon siswa, untuk diambil 160 calon siswa dengan nilai tertinggi untuk mengisi bangku kelas 7.
Proses penerimaan peserta didik baru selama ini dilakukan secara manual, semua pekerjaan dilakukan oleh manusia, hanya pada proses pengurutan nilai saja yang menggunakan bantuan computer. Setelah calon siswa mengambil formulir pendaftaran maka formulir ini kemudian diisi data-data dan nilai calon siswa kemudian dikembalikan lagi kepada panitia PPDB. Pihak panitia kemudian menyeleksi persyaratan yang dikumpulkan dan kemudian akan diurutkan (seleksi rangking) dengan menggunakan bantuan computer.
Penggunaan sistim manual sangat memakan waktu dan tenaga sehingga PPDB tidak efisien dan efektif, semakin banyak calon siswa yg mendaftar maka akan berakibat semakin banyak waktu untuk menyeleksi data dan mengurutkan nilai. Oleh karena itu kami mencoba untuk membangun suatu system informasi PPDB dimana pihak panitia akan lebih mudah dan cepat dalam menyeleksi data. Sedangkan calon siswa dapat dengan lebih cepat mengetahui informasi melalui jurnal yang dapat ditayangkan dan data selalu diupdate, sehingga informasi yang diterima lebih up to date.
Diharapkan, kegiatan PPDB di SMP N 1 Windusari akan lebih efektif dan efisien dengan dibangunnya system informasi PPDB tersebut.


B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan permasalahan-permasalahan yang ada, yaitu :
1. Apa saja kendala pelaksanaan PPDB secara manual di SMP N 1 Windusari ?
2. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pelaksanaan PPDB di SMPN 1 Windusari tersebut ?

C. TUJUAN

Tujuan dibangunnya Sistem Informasi PPDB ini adalah :
Agar pelaksanaan PPDB di SMP N 1 Windusari lebih efektif dan efisien.
Untuk meningkatkan dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komputer di dalam proses PPDB.

D. BATASAN MASALAH

Pada proyek tahap 1 ini, system yang akan dibangun baru kerangka pemikiran dasar saja untuk selajutnya ditujukan untuk dapat digunakan oleh panitia PPDB dan calon siswa. Diharapkan nantinya suatu system terkomputerisasi integral dapat terbentuk, sehingga dapat ditampilkan secara efektif dan efisien tentunya lebih menarik.
Dalam system ini kami membagi pengguna sebagai berikut :
a. Administrator
Administrator merupakan penanggung jawab system yang bertanggung jawab untuk menginput data PPDB. Administrator merupakan panitia PPDB dan juga bertugas untuk membuat laporan harian maupun hasil akhir dari kegiatan PPDB.
b. Client
Client di sini terdiri dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Warga Sekolah dan calon siswa baru. Client hanya bisa melihat data dan laporan PPDB saja tetapi tidak dapat menginput ataupun mengedit data.

E. METODOLOGI

Dalam menyusun proyek tahap 1 ini, kami menggunakan 2 metode, yaitu :
Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan panitia PPDB di SMP N 1 Windusari seputar pelaksanaan PPDB. (hasil wawancara terlampir)
Diskusi Kelompok
Yaitu kelompok kami melakukan pembicaraan kelompok untuk dapat menemukan solusi ideal penyelesaian masalah tersebut.

Adapun langkah-langkah kerja yang kelompok kami jalankan adalah :

Langkah Kerja
Hari / tanggal Pelaksanaan
Yang mengerjakan
Wawancara
Senin – Kamis / 7-10 Juli 2008
Nunik Latifah
Diskusi Kelompok
Jum’at – Sabtu / 11-12 Juli 2008
Didin A, Dwi Ida K, M. Fahmi, Nunik L, Wiwin U

F. IDENTITAS ORGANISASI

Nama Organisasi : SMP Negeri 1 WINDUSARI
Alamat : Jl.Lettu Subandi, Windusari, Magelang
Bidang Gerak : Pendidikan
Contact Person : Eni Indaryati, S.Pd / 081392475745
Struktur Organisasi SMP terlampir.

G. DESKRIPSI DAN ANALISA SISTEM YANG SEKARANG BERJALAN

Nama System : System PPDB SMP N 1 Windusari
Tujuan Sistem : Meningkatkan pelayanan dan mutu dalam proses PPDB
Penanggung jawab : Kepala sekolah

Struktur Organisasi
(terlampir)

Diagram Konteks & DFD
a. Diagram konteks = level 0 DFD










b. Level 1 DFD

c. Teknologi yang dipakai sekarang masih manual dibantu dengan program Ms.Excel untuk mengurutkan nilai.
d. Persoalan–persoalan yang timbul dari system manual
- Kinerja system rendah, kurang efisien
- Informasi yang diberikan hanya sekali berubah pada akhir hari. Padahal setelah info dikeluarkan data masih mungkin berubah.
- Sistem ini kurang ekonomis, terlalu banyak melibatkan personil.
- Karena untuk mengurutkan nilai panitia menggunakan komputer di ruang Tata Usaha, maka keamanan menjadi kurang terjamin, karena semua orang dapat mengakses.
- Efisiensi kerja kurang, karena untuk menyeleksi data diperlukan banyak orang dan 2 kali proses, yaitu pencatatan kemudian baru dimasukkan computer untuk diurutkan.
- Info yang diberikan kurang up to date karena hanya berubah 1 kali dalam sehari.
- Peluang yang kita dapat adalah : Kita dapat membangun suatu system informasi yang dapat digunakan oleh panitia untuk memasukkan data calon siswa serta menyeleksi nilai, data calon siswa dengan cepat dan tepat serta dapat memberikan informasi jurnal tidak hanya perhari tapi tiap saat berubah dapat langsung diberikan kepada calon siswa.

H. ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA

1. Pengguna system
Sistem ini dirancang untuk dapat digunakan oleh Panitia PPDB yang bertindak sebagai administrator dan komite sekolah, Kepala sekolah, warga sekolah dan calon siswa sebagai client.

2. Diagram Use Case





I. DAFTAR PUSTAKA
1. Ilmu Komputer.com
2. Modul RSI
3. Wikipedia.org, USE Case Diagram


J. LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN


a. Apakah tahun ini SMP Negeri 1 Windusari Penerimaan Peserta Didik Baru ?
b. Berapa kuota penerimaan untuk tahun ajaran ini ?
c. Apa saja syarat yang diminta pada calon siswa baru ?
d. Apa tujuan Penerimaan Peserta Didik Baru di SMP Negeri 1 Windusari ?
e. Apa visi dan misi SMP Negeri 1 Windusari ?
f. Bagaimana sistem pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru yang dijalankan ?
g. Apa saja kendala yang dihadapi ?
h. Kira-kira apa yang dibutuhkan agar kendala tersebut dapat diatasi ?
i. Siapa saja yang berperan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ?

Juli 20, 2008

DNS Admin Jaringan

Tugas mata kuliah Administrasi Jaringan
Dosen Purwono Hendradi M.Kom

Oleh Nunik Lathifah AW
07.0511.0076

Dari diagram kerja DNS Berikut :


Dapat ditentukan diagram alirnya :

Mei 14, 2008

sEna......ng

akhirnya........ sampai juga di smt 3.
aku seneng banget pas tahu kalo lanjut ke smt 3.
moga-moga aja bisa terus sampai akhir bareng teman2 semua.
untuk dosen2 tkj, besok kalu smt3 jangan males2an lagi kaya pas smt2, kasihan temen2 udah direla-relain dateng jauh2 tapi ga ada kuliah.
tapi makasih udah mau ngajar kami semua 2 smt ini.

April 30, 2008

Algoritma Routing Open Shortest Path First
Tugas Mata Kuliah Jarkom2 Dosen Pak Hendradi
Oleh :
d3tkj-0007 Ahmad Supriyono
d3tkj-0023 Didin Arif Aidin
d3tkj-0026 Dwi Ida Kumalasari
d3tkj-0059 Masykurnia Fahmi
d3tkj-0076 Nunik LAtifah AW


OSPF, ROUTING PROTOKOL UNTUK JARINGAN LOKAL
Sekian banyak jenis routing protokol yang umum digunakan dalam jaringan, kali ini yang akan dibahas adalah sebuah routing protokol yang paling terkenal dalam dunia jaringan lokal berskala menengah hingga besar. Khususnya para administrator jaringan berskala menengah sampai besar, paling tidak pernah mengenal routing protokol yang satu ini walaupun belum pernah mengimplementasikannya. Routing protokol ini bernama Open Shortest Path First atau yang lebih sering disebutdengan nama OSPF.
Apa Sebenarnya OSPF?
OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.
OSPF Bekerja pada Media Apa Saja?
Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah sebagai berikut:
Broadcast Multiaccess
Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya.
Point-to-Point
Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan pesan-pesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.
Point-to-Multipoint
Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya. Pesan-pesan routing protocol OSPF akan direplikasikan ke seluruh jaringan Point-to-Point tersebut.Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF juga dikirimkan menggunakan alamat IP multicast. Tetapi yang membedakannya dengan media berjenis broadcast multi-access adalah tidak adanya pemilihan Designated dan Backup Designated Router karena sifatnya yang tidakmeneruskan broadcast.
Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)
Media berjenis Nonbroadcast multi-access ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja. Contoh dari media ini adalah X.25 dan frame relay yang sudah sangat terkenal dalam menyediakan solusi bagi kantor-kantor yang terpencar lokasinya. Di dalam penggunaan media ini pun dikenal dua jenis penggunaan, yaitu jaringan partial mesh dan fully mesh.OSPF melihat media jenis ini sebagai media broadcast multiaccess. Namun pada kenyataannya, media ini tidak bisa meneruskan broadcast ke titik-titik yang ada di dalamnya. Maka dari itu untuk penerapan OSPF dalam media ini, dibutuhkan konfigurasi DR dan BDR yang dilakukan secara manual. Setelah DR dan BDR terpilih, router DR akan mengenerate LSA untuk seluruh jaringan. Dalam media jenis ini yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki koneksi langsung ke seluruh router tetangganya. Semua traffic yang dikirimkan dari router-router neighbour akan direplikasikan oleh DR dan BDR untuk masing-masing router dan dikirim dengan menggunakan alamat unicast atau seperti layaknya proses OSPF pada media Point-to-Point.
Bagaimana OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain?
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal yang dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point.
Bagaimana Proses Router OSPF Terjadi Pada Jaringan Local ?
proses yang dilakukan routing protokol OSPF mulai dari awal hingga dapat saling bertukar informasi sebagai berikut :
Membentuk Adjacency Router
Adalah router yang bersebelahan atau yang terdekat. Jadi proses pertama dari router OSPF ini adalah menghubungkan diri dan saling berkomunikasi dengan para router terdekat atau neighbour router.
Memilih DR dan BDR (jika diperlukan)
Proses pemilihan DR/BDR tidak lepas dari peran penting Hello packet. Di dalam Hello packet ada sebuah field berisikan ID dan nilai Priority dari sebuah router. Semua router yang ada dalam jaringan broadcast multi-access akan menerima semua Hello dari semua router yang ada dalam jaringan tersebut pada saat kali pertama OSPF berjalan. Router dengan nilai Priority tertinggi akan menang dalam pemilihan dan langsung menjadi DR. Router dengan nilai Priority di urutan kedua akan dipilih menjadi BDR. Status DR dan BDR ini tidak akan berubah sampai salah satunya tidak dapat berfungsi baik, meskipun ada router lain yang baru bergabung dalam jaringan dengan nilai Priority-nya lebih tinggi. Semua paket pesan yang ada dalam proses OSPF akan disebarkan oleh DR dan BDR. Maka itu, pemilihan DR dan BDR menjadi proses yang sangat kritikal. Sesuai dengan namanya, BDR merupakan “shadow” dari DR. Artinya BDR tidak akan digunakan sampai masalah terjadi pada router DR. Ketika router DR bermasalah, maka posisi juru bicara akan langsung diambil oleh router BDR. Sehingga perpindahan posisi juru bicara akan berlangsung dengan smooth.
Mengumpulkan State-state dalam Jaringan
Setelah terbentuk hubungan antarrouter-router OSPF, kini saatnya untuk bertukar informasi mengenai state-state dan jalur-jalur yang ada dalam jaringan. Pada jaringan yang menggunakan media broadcast multiaccess, DR-lah yang akan melayani setiap router yang ingin bertukar informasi OSPF dengannya. DR akan memulai lebih dulu proses pengiriman ini. Router yang menjadi master akan melakukan pengiriman lebih dahulu, sedangkan router slave akan mendengarkan lebih dulu. Fase ini disebut dengan istilah Exstart State. Router master dan slave dipilih berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu router. Ketika sebuah router mengirimkan Hello packet, router ID masing-masing juga dikirimkan ke router neighbour.
Memilih Rute Terbaik untuk Digunakan
Kini saatnya untuk memilih rute terbaik untuk dimasukkan ke dalam routing table. Jika sebuah rute telah masuk ke dalam routing table, maka rute tersebut akan terus digunakan. Untuk memilih rute-rute terbaik, parameter yang digunakan oleh OSPF adalah Cost. Metrik Cost biasanya akan menggambarkan seberapa dekat dan cepatnya sebuah rute. Nilai Cost didapat dari perhitungan dengan rumus: Cost of the link = 108 /Bandwidth.Router OSPF akan menghitung semua cost yang ada dan akan menjalankan algoritma Shortest Path First untuk memilih rute terbaiknya. Setelah selesai, maka rute tersebut langsung dimasukkan dalam routing table dan siap digunakan untuk forwarding data.
Menjaga Informasi Routing Tetap Upto-date
Ketika sebuah rute sudah masuk ke dalam routing table, router tersebut harus juga me-maintain state database-nya. Hal ini bertujuan kalau ada sebuah rute yang sudah tidak valid, maka router harus tahu dan tidak boleh lagi menggunakannya.
Ketika ada perubahan link-state dalam jaringan, OSPF router akan melakukan flooding terhadap perubahan ini. Tujuannya adalah agar seluruh router dalam jaringan mengetahui perubahan tersebut.Sampai di sini semua proses OSPF akan terus berulang-ulang. Mekanisme seperti ini membuat informasi rute-rute yang ada dalam jaringan terdistribusi dengan baik, terpilih dengan baik dan dapat digunakan dengan baik pula.
Sumber : 1. PC Media:N0.05/2005 , No.06/2005
2. www.ciscopress.com
3. configurasi cisco router (pak hendra)

Februari 15, 2008

Tugas CCNA 2

Nama Mahasiswa Nunik Lathifah AW
NPM 07.0511.0036
Tempat Magang SMP N 1 Windusari
Provider UMM Magelang
Keadaan Sekolah:
Jumlah Lab. Komputer 1, Jumlah Komputer 11 type Pentium 2 terhubung dengan Server Type komputer Intel Core duo dengan topologi jaringan star. Peralatan yang digunakan adalah switch.
IP adress & Subnet tdk ada
Kegunaan jaringan hanya sharing file dan printer.

Februari 14, 2008

Pusiiing

Alhamdulillah aku lulus smt 1
Eh masuk semester 2 ternyata ga lebih mudah daripada pas dulu di smt 1.
Mata kuliahnya lebih berat dan susah, apalagi kelas ku kena libur dan cuti bersama 2 hari, materi kuliahnya jadi banyak yang kurang alias ketinggalan. kapan dong mo diganti.......

Januari 02, 2008

kEmis Kliwon

Hari ini tanggal 3 Januari 2007
Anak2 TKJ smt 1 mulai ujian CCNA
Semoga ujiannyalancar sampai selesai nanti.
ga' ada remidi. amiiiiinnnnn